Monday, November 17, 2014

Untuk Mama

Bulan tersenyum, bintang menyapa dengan salam dan datang bersamaan dengan dinginnya angin malam di bulan November
Sang putih memang belum turun menenggelamkan sepatu kelabu nan usang, akan tetapi hembus sukses menanggalkan sahabat sang ranting yang kini harus menunggu sahabat kembali menyapa dengan gaun hijau penuh kesejukan

***

Ibu, Bunda, Mama, Ummi
Kata terindah dan terhangat yang pertama kali ku pelajari
Sentuhan tangan yang lembut, keikhlasan hati yang tulus
Untaikan kalimat penuh makna yang menjadi pembekalanku kini

Ingat saat pertama kali engkau tersenyum mendengar tangisan pertamaku ?
Ingat saat pertama kali engkau memelukku di dadamu ?
Ingat saat pertama kali engkau mengucapkan salammu kepadaku ?
Ingat saat pertama kali engkau memegang jemari-jemariku yang saat itu masih tidak lebih dari telapak tanganmu ?
Ingat saat pertama kali engkau memberikan asupan pertamaku ketika di dunia ?
Ingat saat pertama kali engkau mengganti popokku ?
Ingat saat pertama kali engkau mengajariku cara merangkak, cara berjalan, dan cara mengucapkan mama dan papa ?
Ingat saat pertama kali engkau menceritakan dongeng malam hari ?
Ingat saat pertama kali engkau melepas tanganku dan membiarkan aku melihat dunia yang lebih luas di taman kanak-kanak, dan aku menangis karenanya ?
Ingat saat pertama kali engkau memarahiku karena kebandelanku ?
Ingat saat pertama kali aku berbohong ketika aku tidak pergi les dan engkau memarahiku karenanya ?
Ingat saat pertama kali aku membangkang dan engkau menangis karenanya ?
Ingat saat pertama kali kita berdebat karena perbedaan pendapat dan tidak berkomunikasi untuk beberapa hari karenanya ?
Ingat saat aku memutuskan untuk berangkat ke Jerman untuk melanjutkan studiku ?
Ingat saat aku melepaskan tanganmu saat itu ?

Mungkin aku tidak ingat seperti apa pertemuan kita pertama kalinya. Pertama kali saat engkau memelukku dan tersenyum kepadaku.
Aku bahkan tidak ingat ketika jemari-jemarimu meyakinkanku bahwa aku tidak akan pernah engkau biarkan sendirian. Aku tidak ingat saat aku berkomitmen untuk melangkahkan 5 langkah pertamaku di dunia.
Aku pun tidak ingat seperti apa ekspresimu ketika untaian kata mama terucap dari bibirku pertama kalinya.
Yang kuingat justru ketika engkau mencubit pahaku, memarahiku ketika isi piring makan siangku kuaduk-aduk, memarahiku ketika aku pulang terlalu larut karena keasyikan bermain, ketika engkau mengunciku di kamar bersama Mas Anto karena kami terlalu sulit dikontrol, memarahiku karena aku berbohong.

Taukah engkau? 
Beberapa kali aku menangis karenamu? Karena engkau tiba-tiba jatuh sakit, karena raut wajahmu terlihat lelah, dan karena engkau menangis karenaku.
Setiap engkau menangis aku merasa bersalah.
Aku menyalahkan diriku karenanya.

Seperti apapun memori yang kita punya, i will always love you mom, unconditionally...

Salam Hangat
E.K.P.

#EdisiKangenRumah

1 comment:

  1. Eh btw komen gue yg sebelum nya ga di approve ga gapapa ya tiki.. karena setelah ngepost komennya, gue berasa "gue sotoy juga ya" heheheh banyak istighfar yah neng... nanti pas waktu mumet nya sudah berlalu you will say "ah yg kmrn belom seberapa ternyata". Mudah2an ujian2 nya luluuuusss yah, baik ujian kuliah mau pun ujian kehidupan. Life is hard but Allah will always got your back and never let you aloneeeee. Ciuum dari asiyah dan ummi nyaaaa

    ReplyDelete