Friday, January 29, 2016

Menulis dan Berbagi


Pagi dingin menusuk, tiba-tiba dengan random kepikir buat menulis sesuatu.

Banyak hal yang kalau saya lagi jalan menuju suatu tempat terpikir "Wah ini bisa kayanya buat diceritain" atau "Wah kisah ini menginspirasi banget, jadi pengen share lewat tulisan".
Tapi pas sampai rumah dan udah siap mau buka laptop, tiba-tiba ada aja alesan buat gak jadi nulis. Entah tiba-tiba jari lemes banget, otak tiba-tiba malah "dipaksa-paksain" buat nulis, atau kepikir ada hal yang lebih urgent untuk dilakuin dibanding nulis hal random.

Emang ya, hal baik kalau gak diniatkan dengan baik dan maksimal itu jadi berat. Haha

Kalau ditanya kenapa saya menulis, alasan lebih tepatnya itu adalah sebuah keinginan berbagi cerita yang siapa tau bisa menginspirasi orang lain. Dan menulis sesuatu hal yang baik itu kadang juga buat mengingatkan diri sendiri hal-hal yang terkadang (sengaja atau tidak sengaja) saya lupakan.

Lewat tulisan saya juga berusaha meng-upgrade diri saya untuk bisa menjelaskan suatu hal. Karena saya merasa saya agak-agak lemah ketika harus menjelaskan suatu hal mendetail atau menceritakan kembali ke orang lain apa yang saya liat barusan.

Kalau boleh jujur pun, post kali ini juga sesungguhnya hasil men-delay setelah sekian lama saya niatkan post sekitar 3 minggu lalu. 

Soo, kali ini saya pengen sedikit curhat seusai mengkaji surat Al-Isra. Entah mengapa moment kali ini buat saya to the max menangkap dan memahami surat ini sampai saya benar-benar pengen share apa yang keluar saat saya membaca ayat demi ayat serta kata demi kata surat tersebut.

Sebenernya, berkali-kali telah disebutkan didalam Al-Qur'an, suruhan untuk membaca Al-Qur'an dan suruhan untuk menjadikan Al-Qur'an pedoman agar kamu sekalian tidak tersesat. Tapi apakah kamu mengimani hal tersebut ?
Setelah baca beberapa kisah di dalam Al-Qur'an tentang zaman dan kaum-kaum terdahulu yang Allah jadikan pelajaran dan saya yakin juga sebagian dari kita seminim-minimnya pernah denger kisah tentang kaum yang Allah timpakan azab agar dijadikan pelajaran. Misalkan tentang kaum sodom, yang Allah hancurkan kota tersebut karena apa yang telah mereka perbuat. 
Yang dizaman sekarang kita permasalahkan lagi dengan sebutan "kerennya" LGBT. Yah gak jauh-jauhlah ya. Mereka memakai alasan "kita" (para pemeluk paham LGBT) dilahirkan berbeda atau mereka mengelu-elukan setiap manusia punya hak untuk mencintai dan dicintai. Dan juga para pendukung-pendukung mereka yang cenderung memaklumi mereka.
Hey guyyys, lupa kah kalian tentang kisah terdahulu. Kisah itu ada untuk dijadikan pelajaran. Gak adakah rasa risih dan bersalah walau secuil di hati kalian ?
Toleransi hak manusia dan segala macamnya itu bukan dengan cara mentolerir hal-hal berbau tabu dan hal yang sudah jelas dilarang dalam syariat agama. 

Kedua, hal ini juga telah beberapa kali Allah sebutkan di dalam Al-Qur'an. Hati yang tertutup ketika dilantunkannya ayat Al-Qur'an. Hati yang kering, Allah tutup hati tersebut sehingga gak satupun ayat bisa orang itu pahami. Dan hal ini pun saya introspeksikan ke diri saya lagi, jangan pernah sekalipun kamu merasa aman atas apa yang kamu rasain atau punya sekarang. Kamu beriman di detik ini belum tentu kamu beriman di detik kemudian. Karena Allah maha pembolak balik hati. Jangan pernah merasa pede sama amal-amalan yang kamu lakukan, karena belum tentu jaminan amalan yang kamu kumpulkan itu masih ada karena habis kamu pakai untuk membayar dosa-dosa kamu walau hanya kerikil-kerikil dosa yang kamu buat secara gak sadar.

Saya pernah denger hal ini di salah satu kajian yang baru-baru ini saya denger. Salah satu tanda akhir zaman, ketika seseorang beriman di pagi hari dan bermaksiat di sore harinya.
Hayoo, siapakah yang dimaksud ? Ayo introspeksi lagi dan lagi, kencangkan ikat pinggang untuk menguatkan keimanan, untuk istiqamah dan menguatkan disekitarmu. Karena bisa jadi mereka aset pentingmu nanti di hari akhir.

Tambahan, tadi lagi nonton-nonton video Ustadz Amir Faisol dan nemu video kece buat masing-masing dari kita introspeksi lagi. Denger pakai hati ya ;)


Salam hangat,

E.K.P.