Tuesday, January 20, 2015

Je ne suis pas Charlie, je suis Muhammad SAW...



Bismillahirrahmanirrahim



Kasus penembakan staff Charlie Hebdo beberapa hari lalu di Perancis memang agak-agak panas. Dan topik ini sukses ngebuat gempar dunia. Pro kontra pastinya...

Gue yang tinggal di Jerman sebelum ada aksi penembakan ini sendiri sebenernya juga lagi diharuskan waspada lebih dibanding biasanya. Karena memang beberapa pekan belakangan ada beberapa aksi dari PEGIDA atau  "Patriotic European against the Islamization of the West" yang agak-agak panas di Jerman.
Beberapa saudari gue sendiri agak gue wanti-wanti terutama yang tinggal daerah Dresden untuk hati-hati dan jangan kemana-mana sendiri. Karena memang anti muslim ini gue denger agak bikin jantung deg-degan.
Ada salah satu saudari semuslim disini yang tinggal di Dresden ngasih tau temen serumah gue. Kalau disana, hari senin itu hari protes-nya orang-orang PEGIDA. Karena dia berkerudung, setiap senin dia harus agak-agak pake kerudung yang bener-bener gak keliatan kaya kerudung. Bener-bener dililit sana sini sampe bentuknya ya kaya ninja dan terus kemana-mana pake jaket yang ber-hoody buat nutupin kerudungnya.
Salah seorang sahabat gue juga bilang ada beberapa muslimah (bukan orang Indonesia) dilarikan ke rumah sakit atau meninggal di daerah sekitar Dresden dan Leipzig karena mereka diserang sama para anti-muslim.


Hari Selasa 13/01 lalu ada "Mahnwache am Brandenburger Tor" semacam aksi toleransi negara Jerman untuk kebebasan dalam berekspresi dan beragama di Brandenburger Tor, Berlin. Pas awal dateng ini karena di ajakin si memang, dan gue kira ini acara kebanyakan orang muslim yang dateng. Pas sampe sana gue baru sadar ini acara buat "semua orang".

Pas disana juga gue sadar ini aksi yang serius, public speakernya orang-orang penting. Bahkan ada Angela Merkel disana.
Ada banyak pria-pria berjubah di atas gedung-gedung sekitar Brandenburger Tor yang menurut gue mereka sniper aka penembak jitu. Dan dari situ baru sadar juga kalo samping Brandenburger Tor itu ada kedutaan Amerika dan Perancis.
Pantesan...
Dari sana gue banyak ngeliat palang-palang, bendera-bendera yang gak cuma bendera Perancis, tapi ada juga bendera Palestina dan Israel, serta poster tulisannya "Je Suis Charlie" artinya "I am Charlie".
Awalnya gue gak ngerti ini apa maksudnya pasang-pasang gituan, mereka mau nunjukin kalo they stand for Charlie atau gimana ? Akhirnya baru  kali ini lah gue ada kesempatan buat cari tau berita kelanjutan Charlie Hebdo mengenai je suis Charlie. Ternyata intinya, itu kalimat dibikin ya untuk menekankan bahwa they support the freedom of expressions and free speech.
Dan rumus je suis ini sebenernya udah beberapa kali dipake juga. Kaya kasus Bradley Manning yang gue baca disini ***. Jadi rumusnya I am ( name of victim ).
Dan baru baca juga, setelah kasus penembakan itu majalah Charlie Hebdo ini masih publish gambar Nabi Muhammad megang tulisan Je suis Charlie sebagai cover mereka dan diatasnya tulisan All is forgiven. Dan ini (***) pendapat staff Charlie Hebdo tentang cover mereka.
Kenapa gue condong ke Je ne suis pas Charlie dan malah je suis Muhammad SAW. Natürlichhh (tentu saja) gue gak mengiyakan apa yang Charlie Hebdo lakuin.
Orang-orang pinter kalau sotoy ya begitu itu, mempublish sesuatu yang mereka sendiri gak ngerti dan gak tau. Segimana "kita" menjaga Nabi "kita" dan segimana gambar Nabi Muhammad SAW sendiri itu dijaga sejaga-jaganya.
Dan dengan sotoynya, sekedar cari popularitas...
Gue memang gak membenarkan adanya aksi  penembakan. Karena memang itu bukan cara yang tepat.
Tapi ya ... (Silahkan ambil konklusi anda sendiri, saya takut sotoy).



***



Terkadang saya marah, mengkel, kesel, sedih kenapa umat muslim harus diperlakukan sedemikian rupa. Apa kalian pernah berusaha berkenalan dengan kami sebelum ada aksi-aksi yang merugikan umat muslim ?

Salah apa coba kita, damai damai gini terus dihancurin dan diganggu tanpa tau atau tanpa cari kebenaran terlebih dahulu.
Kesalahan kecil yang muslim lakukan dibesar-besarkan sedangkan segala kebaikan disembunyikan.
Potret yang mereka punya di kepala buruk padahal mereka gatau seberapa indah yang Islam tawarkan jika mereka mengimani.


Kejadian-kejadian panas di Eropa akhir-akhir ini membuat gue agak membikin sebuah rumusan... Semakin banyak berita bahwa Islam di mata mereka negative dan para muslim dan muslimin itu negative, maka semakin banyak orang yang penasaran akan adanya eksistansi "kami". Semakin beberapa kebanyakan dari "mereka" mulai mencari tau dan mengenal seperti apa "kami" sebenarnya. Dan eksistensi "kami" sendiri pun sebenarnya sudah tersebar di seluruh benua di Dunia. Dan manusia yang tau sebagaimana fitrahnya pun punya mata dan hati buat melihat, seperti apa "kami" sebenarnya.

Jadi semakin "mereka" tau, semakin "mereka" mengenal, semakin "mereka" mengerti juga lah bahwa "kami" tidak seperti apa yang "mereka" dengar dan baca di media.


Kembali lagi ke dakwah, eksistensi saya dan "kami" sebagai the real muslim and muslimah itu penting. Minimal bagaimana cara bersikap dan bertutur kata yang baik, akhlak sempurna, pintar, dan penampilan rapih bisa menjadi ladang pahala. Dan gue akan berusaha sebaik mungkin untuk terus improve diri gue untuk agama gue, insyaAllah...



Dan tentu setelah kejadian-kejadian diatas gue egal(terserah) aja orang mau bilang apa, yang penting saya gak mengganggu kalian dan saya gak merasa ketika saya memegang teguh agama dan kerudung saya di kepala akan menyakiti siapapun.

Saya bangga dengan keislaman saya dan saya bangga menjadi orang Islam.



I stand for my religion and will always stand here...




Salam hangat,

E.K.P.

No comments:

Post a Comment